![]() |
"ilustrasi atlet kecewa oleh janji Bupati"? |
KAYUAGUNG.CROSCEK.com – Harapan puluhan calon atlet muda di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pupus sudah. Turnamen sepak bola U-18 Bupati OKI Cup 2025, yang semestinya menjadi panggung unjuk bakat sekaligus memeriahkan HUT Kabupaten OKI ke-80, dipastikan gagal digelar.
Alasan klasik keterbatasan anggaran kembali mengemuka. Akibatnya, para pemain muda yang telah berbulan-bulan berlatih keras hanya bisa menelan kekecewaan.
Dilansir dari berbagai media, Ketua Askab PSSI OKI, Asharul Hakim, melalui Exco Bidang Kompetisi, Abdul Aziz, mengungkapkan pembatalan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dispora OKI, M. Amin, lewat pesan WhatsApp.
“Mohon maaf, kegiatan belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan anggaran. Kami berupaya mencari solusi agar bisa diundur ke akhir tahun,” ujar Aziz menirukan pesan Kadispora, Selasa (30/9/2025).
Padahal, persiapan telah berjalan jauh hari. Para camat se-Kabupaten OKI sudah menggelar seleksi pemain untuk membentuk tim terbaik. Dukungan sponsor pun berdatangan, salah satunya dari Bank Sumsel Babel Kayuagung.
“Anak-anak tentu kecewa. Mereka sudah berlatih keras, bahkan semangatnya tinggi, tapi hasilnya justru batal,” ungkap salah satu camat yang enggan disebutkan namanya.
Ironisnya, batalnya turnamen ini justru bertolak belakang dengan semangat Bupati OKI, Muchendi, yang dalam sambutannya saat pengukuhan KONI menegaskan bahwa pemerintah siap mendukung atlet potensial dari OKI agar tidak “dikutip” atau direkrut oleh daerah lain, serta berharap KONI mampu mengidentifikasi cabang olahraga unggulan di OKI.
Aziz menambahkan, sebelumnya Dispora menyebut ada anggaran Rp80 juta untuk pelaksanaan turnamen, bahkan KONI sempat menyatakan kesediaan membantu Rp20 juta bagi pembinaan juara.
“Dalam rapat resmi bersama Asisten, KONI, dan Dispora, tak pernah ada masalah soal anggaran. Tiba-tiba dibatalkan, ini jelas mengecewakan. Askab hanya panitia, urusan dana sepenuhnya kewenangan Bupati,” tegasnya.
Dengan batalnya turnamen ini, generasi muda sepak bola OKI kembali kehilangan wadah penting untuk menyalurkan bakat dan prestasi. Meski ada janji penjadwalan ulang di akhir tahun, kekecewaan publik sudah terlanjur mendalam. (*)