• Jelajahi

    Copyright © croscek.com
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Lima Bulan yang Singkat, Jejak Yusnursal Mengubah Wajah Pedamaran

    Senin, 29 Desember 2025, 20:30 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Yusnursal, S.E., M.Si.  Camat Pedamaran, Kabupaten OKI.

    OKI.CROSCEk.com - Lima bulan bukanlah waktu yang panjang dalam ukuran kerja pemerintahan. Namun di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), rentang waktu yang singkat itu tidak menjadi penghalang untuk meninggalkan jejak yang baik . Senin (29/12/2025)


    Sejak 23 Juli 2025, Yusnursal, S.E., M.Si. resmi dilantik mengemban amanah sebagai camat. Dalam waktu yang singkat, ia memilih bekerja dengan cara yang sederhana, hadir, mendengar, dan bergerak bersama warga.


    Alih-alih menjaga jarak, Yusnursal lebih sering berada di lapangan. Ia ikut turun langsung dalam pencarian anak hilang, mendampingi warga yang tertimpa musibah rumah roboh, serta mengkoordinasikan perbaikan lampu jalan dan jalan lingkungan.


    Pekerjaan-pekerjaan dasar ini mungkin tidak selalu terlihat besar, tetapi dampaknya dirasakan langsung oleh hati masyarakat.


    Sering Terpantau awak media, Kedekatan Yusnursal dengan warga membuatnya dikenal sebagai sosok yang sangat bermasyarakat. Ia tidak hanya hadir dalam kegiatan formal pemerintahan, tetapi juga sering hadir dalam ruang-ruang sosial nonformal. Hajatan warga, kegiatan keagamaan, hingga pertemuan santai di desa-desa kerap ia tongkrongi.


    Baginya, memahami persoalan masyarakat harus dimulai dari kehadiran yang tulus.


    Perbaikan lampu jalan menjadi salah satu contoh kerja nyata yang dirasakan langsung warga. Sejumlah titik penerangan yang sebelumnya padam kini kembali berfungsi. Lingkungan menjadi lebih terang dan aman pada malam hari.


    Salah seorang warga,  yang tidak  bersedia disebutkan identitasnya, menyampaikan apresiasinya atas perubahan tersebut.


    Kami sangat berterima kasih. Pak camat orangnya bergaul, sering turun dan menyapa warga. Lampu jalan yang sebelumnya mati sekarang hidup semua. Lingkungan jadi lebih aman dan nyaman,” ujar warga itu kepada awak media.  Minggu sore(28/12/2025)


    Selain infrastruktur dasar, Yusnursal juga memberi perhatian pada aspek sosial kemasyarakatan. Bantuan sosial disalurkan kepada anak-anak yatim piatu, sementara semangat gotong royong kembali dihidupkan melalui kegiatan "Jumat Bersih". Ia meyakini, perubahan wilayah tidak akan berjalan tanpa keterlibatan warganya.


    Di bidang perumahan, hasil kerja bedah rumah pun mulai terlihat. Satu unit rumah di Desa Pedamaran VI telah selesai direalisasikan, sementara satu unit rumah di Desa Pedamaran III masih dalam proses pembangunan. Selain itu, rehabilitasi ringan dilakukan terhadap tiga unit rumah, masing-masing berada di Desa Pedamaran III, Desa Pedamaran V (Tanjung Nyior), serta Desa Menang Raya Damarsari.


    Tantangan datang ketika wilayah Pedamaran dihadapkan pada insiden dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan pelajar. Dalam situasi tersebut, Yusnursal memilih bersikap terbuka dan responsif. Ia memastikan koordinasi lintas sektor berjalan, sekaligus menyampaikan perkembangan penanganan secara proporsional kepada publik.


    Di tengah padatnya aktivitas lapangan, Yusnursal tetap berupaya meningkatkan kapasitas diri. Ia mengikuti Diklat Kepamongprajaan Kementerian Dalam Negeri sebagai bagian dari penguatan tata kelola pemerintahan. Baginya, belajar adalah bagian dari tanggung jawab jabatan.


    Perhatian terhadap budaya dan ekonomi lokal juga menjadi bagian dari arah kepemimpinannya. Kecamatan Pedamaran turut ambil bagian dalam OKI Fest 2025, menampilkan produk UMKM serta kerajinan khas seperti "Tikar Purun". 


    Bahkan Saat memimpin upacara HUT ke-80 Republik Indonesia, Yusnursal mengenakan pakaian adat lokal sebagai penegasan bahwa pembangunan tidak boleh mengabaikan identitas budaya.


    Ia juga memberi ruang bagi generasi muda melalui pembinaan Paskibraka dan kegiatan Pramuka, menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak dini.


    Bagi Yusnursal, jabatan bukanlah sekadar posisi administratif. Ia memaknainya sebagai ruang pengabdian.


    Jabatan itu merupakan Anugerah, yakni ladang ibadah untuk berbuat,” ujar Yusnursal.


    Pandangan itu menjadi prinsip dalam setiap langkah yang ia ambil. Lima bulan memang waktu yang singkat. Namun dari kerja-kerja dasar yang konsisten, kehadiran di tengah warga, serta keberpihakan pada persoalan nyata, wajah Pedamaran perlahan berubah dan mulai bergerak lebih baik.


    Dari pantauan pelopat mata jurnalis, Yusnursal telah membuktikan bahwa perubahan itu tidak hadir dengan gegap gempita. Ia tumbuh dari hal-hal kecil sederhana,  dari lampu jalan yang kembali menyala, rumah yang diperbaiki, yatim piatu disantuni, warga yang merasa didengar. 


    Dari sana, jejak Yusnursal mulai terlihat, menata Pedamaran setapak demi setapak. (*)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini