 |
| Ketua DPD REI Sumsel, Zewwy Salim.Selasa(11/11/2025) |
PALEMBANG.CROSCEK.com — Dalam suasana penuh kehangatan, keluarga besar Real Estat Indonesia (REI) Sumatera Selatan menggelar silaturahmi dan talkshow bertajuk “Kolaborasi REI dan Pemerintah Mewujudkan Program Tiga Juta Rumah”, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum refleksi satu tahun kepengurusan DPD REI Sumsel periode 2024–2027 di bawah kepemimpinan Zewwy Salim.
Pria yang akrab dengan nama sapaan Ko Awi ini. menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang evaluasi, melainkan bentuk tanggung jawab dan komitmen REI terhadap anggotanya, mitra kerja, dan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa sinergi antara REI, pemerintah, dan perbankan terus berjalan harmonis. Ini fondasi penting untuk mewujudkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujar Ko Awi.
Dalam kesempatan tersebut, hadir lengkap para mitra strategis, termasuk Deputi Pemupukan Dana dan Tapera Pusat Doni Usman, serta perwakilan dari seluruh bank Himbara.
Ko Awi menjelaskan, kolaborasi yang solid antara REI dan pihak perbankan menjadi kunci utama keberhasilan program perumahan rakyat di Sumatera Selatan.
“Kami telah memaparkan laporan realisasi kerja sama perbankan selama satu tahun terakhir, sekaligus berdiskusi mengenai kendala dan solusi bagi anggota. Intinya, kami mencari jalan terbaik agar semua pihak mendapat kepastian dan kemudahan,” jelasnya.
Menurut Ko Awi, salah satu harapan besar REI adalah adanya penyelarasan kebijakan antarbank, terutama dalam pembiayaan rumah MBR.
“Setiap bank memiliki regulasi dan tingkat risiko yang berbeda. Namun untuk rumah MBR, kami berharap ada keseragaman agar tidak terjadi perlakuan yang berbeda antarbank,” tegasnya.
Optimisme Ko Awi terhadap tahun 2026 juga begitu kuat. Ia melihat geliat pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor properti, akan meningkat signifikan.
“Kita patut bersyukur dengan kebijakan pemerintah seperti pembebasan BPHTB dan PBNTP. Ini bukti nyata perhatian Presiden Prabowo terhadap kemudahan perizinan. Bahkan, penyaluran dana Rp200 triliun ke bank Himbara menjadi dorongan besar untuk menggerakkan ekonomi mikro,” ungkapnya.
Ke depan, REI Sumsel di bawah arahan Ko Awi akan lebih fokus menggerakkan pembangunan di wilayah pinggiran Palembang dan kabupaten lain di Sumsel.
“Masalah utama developer adalah ketersediaan lahan yang semakin mahal. Karena itu, kawasan pinggiran harus digalakkan sebagai pusat pembangunan rumah MBR. Namun, kualitas PSU juga harus dijaga agar tidak asal bangun,” jelasnya.
Ko Awi menambahkan, percepatan pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri. Pemerintah daerah dan provinsi juga diharapkan berperan aktif dalam mendukung program nasional perumahan rakyat.
“Program Presiden Prabowo bukan hanya tanggung jawab swasta, tapi hasil gotong royong antara pemerintah, perbankan, dan pengembang. REI siap menjadi garda terdepan untuk menyukseskan visi besar tersebut,” tegasnya.
Menutup refleksi satu tahun kepemimpinan, Ko Awi menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota dan pengurus REI Sumsel.
“Kami bangga karena REI masih menjadi organisasi yang mendominasi pembangunan rumah MBR dan KPR di Sumatera Selatan. Ini hasil kerja keras bersama, dan kami akan terus berinovasi untuk menghadirkan hunian layak bagi semua,” tutupnya.
.jpeg "Dugaan Praktik Korupsi dana desa oleh Oknum Kades Bumi Arjo.")
